Artikel
Peningkatan Kapasitas Kader Desa Banjarsari
Pelatihan peningkatan kapasitas kader posyandu adalah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan kader posyandu agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat. Pelatihan ini juga bertujuan untuk mempersiapkan kader posyandu dalam mengembangkan program kesehatan di desa Banjarsari.
Pelatihan Peningkatan kapasitas Kader Posyandu di Desa Banjarsari telah di laksanakan pada Bulan September tahun 2024 yang di danai dari Dana Desa Tahap 2 Tahun 2024 dengan Narasumber Bidan Desa Banjarsari, yaitu Ibu Nikke Nugrahawati, Amd, Keb. Adapun Materi yang disampaiakan adalah :
1. Pemeriksaan Ibu Hamil Normal dan Risiko Tinggi
a. Tujuan pemeriksaan kehamilan meliputi
- Mendeteksi adanya komplikasi dini yang dapat membahayakan ibu atau janin.
- Memantau kesehatan ibu dan janin sepanjang masa kehamilan.
- Memberikan edukasi kepada ibu hamil mengenai kesehatan mereka dan janin.
- Menyusun rencana persalinan yang aman, baik di rumah sakit maupun di fasilitas kesehatan lainnya.
2. Pemeriksaan pada Trimester Pertama:
- Riwayat Kesehatan: Memeriksa riwayat penyakit sebelumnya, kehamilan sebelumnya, dan riwayat kesehatan keluarga.
- Pemeriksaan Fisik: Mengukur berat badan, tekanan darah, dan detak jantung
- USG Awal: Untuk memastikan usia kehamilan dan jumlah janin.
- Tes Laboratorium: Pemeriksaan darah (seperti hemoglobin, golongan darah, dll.) dan urine untuk mendeteksi masalah kesehatan lebih lanjut.
3. Pemeriksaan Trimester Kedua
- Pada trimester kedua, pemeriksaan dilakukan lebih mendalam.
- USG (18-22 Minggu): Untuk memeriksa anatomi janin dan posisi plasenta.
- Tes Glukosa: Skrining diabetes gestasional.
- Pemantauan Gerakan Janin: Memastikan janin bergerak aktif.
- Pemeriksaan Tekanan Darah dan Berat Badan: Untuk memantau perubahan fisik ibu hamil secara rutin.
4. Pemeriksaan Trimester Ketiga
Pemeriksaan pada trimester ketiga bertujuan untuk memantau kondisi ibu dan janin secara lebih intensif:
- USG Lanjutan: Memantau pertumbuhan janin dan posisi plasenta.
- Pemeriksaan Letak Janin: Memastikan posisi janin siap untuk proses persalinan.
- Pemantauan Tanda-Tanda Preeklampsia: Mengamati tekanan darah tinggi dan proteinuria sebagai tanda preeklampsia.
- Konseling Persalinan dan Metode Kontrasepsi Pasca Persalinan: Memberikan informasi mengenai persalinan dan pilihan kontrasepsi setelah melahirkan.
5. Pemeriksaan Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi
Kriteria Risiko Tinggi:
- Ibu dengan riwayat penyakit kronis (misalnya, diabetes, hipertensi).
- Ibu hamil yang berusia di bawah 18 tahun atau di atas 35 tahun.
- Riwayat komplikasi pada kehamilan sebelumnya.
- Kehamilan ganda (kembar).
- Ibu dengan kondisi preeklampsia atau eklampsia.
6. Pemeriksaan Tambahan pada Ibu Risiko Tinggi
Ibu dengan risiko tinggi memerlukan pemeriksaan lebih intensif:
- Pemeriksaan Lebih Sering: Pemeriksaan antenatal dilakukan lebih sering, biasanya setiap minggu pada trimester ketiga.
- Tes Non-Stres: Untuk memantau kesejahteraan janin.
- USG Doppler: Memeriksa aliran darah di tali pusat dan plasenta.
- Amniosentesis atau CVS: Untuk deteksi kelainan genetik jika diperlukan.
7. Pemantauan Khusus pada Risiko Tinggi
Beberapa pemantauan khusus bagi ibu dengan risiko tinggi:
- Pemantauan Gula Darah Rutin: Untuk ibu dengan diabetes gestasional.
- Pemeriksaan Fungsi Ginjal dan Hati: Pada ibu dengan preeklampsia.
- Konsultasi dengan Dokter Spesialis: Misalnya, dengan dokter spesialis maternal-fetal medicine (MFM) untuk perawatan lebih lanjut.
8. Penanganan Persalinan Risiko Tinggi
Persalinan pada ibu dengan risiko tinggi membutuhkan pengawasan lebih ketat:
- Kelahiran dengan Pendampingan Ahli: Biasanya memerlukan kehadiran dokter spesialis kandungan.
- Pengawasan Ketat Selama Persalinan: Pemantauan detak jantung janin dan kondisi ibu secara terus-menerus.
- Pertimbangan Persalinan Caesar: Jika ada risiko komplikasi yang dapat membahayakan ibu atau janin.