You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Banjarsari
Desa Banjarsari

Kec. Pangalengan, Kab. Bandung, Provinsi Jawa Barat

Selamat Datang Di Sistem Informasi Desa Banjarsari Kecamatan Pangalengan | Pelayanan Kantor Desa Hari Senin s.d Jum'at Pukul 08.00 s.d 15.30 WIB | Datang Ke Kantor Desa Banjarsari Kecamatan Pangalengan, Pastikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) anda terdaftar di Sistem Informasi Desa.

Profil Masyarakat Desa

30 Juli 2013 Dibaca 314 Kali

Contoh (Sila edit halaman ini sesuai dengan deskripsi desa ini)!

Berdasarkan data desa pada bulan Februari 2010, jumlah penduduk Desa Terong sebanyak 6484 orang. Jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1605 KK.

Jumlah penduduk Desa Terong usia produktif pada tahun 2009 adalah 4746 orang. Jumlah angkatan kerja tersebut jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikannya adalah sebagai berikut:

No.

Angkatan Kerja

L

P

Jumlah

1

Tidak Tamat SD

59

56

115

2

SD

880

792

1672

3

SLTP

813

683

1496

4

SLTA

725

673

1398

5

Akademi

13

11

24

6

Perguruan Tinggi

23

18

41

Jumlah Total

2513

2233

4746

 

Profil sosial masyarakat

Dalam aktivitas keseharian, masyarakat Desa Terong sangat taat dalam menjalankan ibadah keagamaan. Setiap Rukung Tetangga (RT) dan pedukuhan memiliki kelompok-kelompok pengajian. Pada peringatan hari besar Islam, penduduk Desa Terong kerap menggelar acara peringatan dan karnaval budaya dengan tema yang disesuaikan dengan hari besar keagamaan. Sebagian besar warga Desa Terong terafiliasi pada organisasi kemasyarakat Islam Muhammadiyah.

Gelaran perayaan lain selalu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Setiap pedukuhan akan turut serta dan semangat menampilkan ciri khasnya dalam acara peringatan dan karnaval budaya.

Kelompok pemuda di Desa Terong yang tergabung dalam kelompok pegiat Karang Taruna menjadi aktor utama dalam banyak kegiatan desa. Kelompok ini aktif menggelar program kegiatan untuk isu demokrasi kepada warga, penguatan ekonomi produktif, pelatihan penanggulangan bencana, dan kampanye Gerakan Remaja Sayang Ibu (GEMAS).

Sejumlah penduduk Desa Terong bekerja merantau di daerah di luar Yogyakarta. Namun, ikatan sosial mereka terhadap tanah kelahiran tetap tinggi. Penduduk asli Desa Terong yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya misalnya, mereka membentuk paguyuban untuk memelihara silaturahmi antar sesama warga perantauan. Setiap bulan diadakan kegiatan arisan keliling secara bergilir di setiap tempat anggotanya. Setiap dua tahun sekali diadakan pula kegiatan mudik bersama ke kampung halaman di Desa Terong

 

 

Profil politik masyarakat

Warga Desa Terong dikenal sebagai kelompok masyarakat yang paling aktif dan memiliki potensi tertinggi untuk berpartisipasi dalam pemberian suara untuk Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah Langsung. Tingkat partisipasi warga di desa ini terbanyak jika dibandingkan dengan desa lain di Kecamatan Dlingo, Bantul.

Warga Desa Terong sangat aktif dalam mengawal proses penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keistimewaan Yogyakarta. Banyak warga Desa Terong yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Yogyakarta (GRY) dan aktif dalam beragam kegiatan serta demontrasi mendukung penetapan keistimewaan Yogyakarta. Kepala Desa Terong Sudirman Alfian merupakan Ketua Paguyuban Lurah dan Pamong Desa Ing Sedya Memetri Asrining Yogyakarta (ISMAYA) se Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Beliau ditunjuk pula sebagai anggota tim perumus RUU Keistimewaan Yogyakarta bersi masyarakat Yogyakarta. Salah satu hal yang diperjuangkan dalam RUU tersebut adalah tidak adanya pelaksanaan pemilihan kepala daerah langsung dalam pemilihan Gubernur DIY; dengan mempertahankan konsep dwi tunggal Sri Sultan Hamengku Buwono dan Paku Alam sebagai Gubernur dan Wakil Bubernur DIY.

Permasalahan mendasar yang ada di Desa Terong adalah tidak imbangnya jumlah pencari kerja dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Sekalipun jumlah pengangguran di Desa Terong pada Tahun 2009 hanya orang tetapi kebanyakan mereka bekerja di luar Desa. Jadi, perlu gerakan kembali ke Desa serta menarik sumber-sumber ekonomi ke desa agar pencari kerja tidak banyak tersedot ke luar Desa.

 

Sumber:
Laporan Pertanggung Jawaban Lurah Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul tahun 2009.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2021 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp2,805,374,400 Rp2,870,374,400
97.74%
Belanja
Rp2,752,374,400 Rp2,820,374,400
97.59%
Pembiayaan
Rp50,000,000 Rp50,000,000
100%

APBDes 2021 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp12,000,000 Rp12,000,000
100%
Dana Desa
Rp1,404,956,000 Rp1,404,956,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp198,237,000 Rp198,237,000
100%
Alokasi Dana Desa
Rp916,586,600 Rp916,586,600
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp130,000,000 Rp130,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp143,594,800 Rp143,594,800
100%
Hibah Dan Sumbangan Dari Pihak Ketiga
Rp0 Rp65,000,000
0%

APBDes 2021 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,170,018,820 Rp1,173,018,820
99.74%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp957,514,800 Rp1,022,514,800
93.64%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp85,470,700 Rp85,470,700
100%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp210,973,600 Rp210,973,600
100%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp328,396,480 Rp328,396,480
100%